cerita pesugihan bulus jimbung

 




Legenda Pesugihan Bulus Jimbung: Antara Mitos dan Realita

Sendang Bulus Jimbung, yang terletak di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terkenal karena kisah mistisnya yang telah berkembang selama berabad-abad. Tempat ini dulunya merupakan pusat ritual pesugihan, di mana masyarakat melakukan praktik untuk memperoleh kekayaan secara instan dengan cara yang tidak lazim.


🐢 Asal Usul Legenda

Menurut cerita yang berkembang, Sendang Bulus Jimbung dihuni oleh dua ekor bulus (kura-kura) besar yang dianggap sakral, yaitu Kiai Poleng dan Nyai Remeng. Keduanya diyakini sebagai jelmaan manusia yang dikutuk karena melamar raja atas perintah Putri Kalingga. Kiai Poleng memiliki tempurung belang hitam-putih, sementara Nyai Remeng berwarna gelap biasa. Keduanya sering muncul di sendang saat sepi pengunjung, terutama jika dibawakan sesaji berupa ayam. (Kr Jogja - Paling Mengerti Jogja)


💰 Ritual Pesugihan

Pada masa lalu, banyak orang datang ke Sendang Bulus Jimbung dengan harapan mendapatkan kekayaan secara instan. Mereka melakukan ritual tertentu, seperti membakar kemenyan dan melakukan sesaji, dengan keyakinan bahwa Kiai Poleng dan Nyai Remeng akan memberikan kekayaan sebagai imbalan. Namun, praktik ini sering kali berakhir dengan kekecewaan, bahkan ada yang mengalami gangguan fisik, seperti bercak putih di tubuh, sebagai tanda perjanjian gaib yang tidak ditepati. (kumparan)


🚫 Pelarangan dan Perubahan

Seiring berjalannya waktu, praktik pesugihan di Sendang Bulus Jimbung mulai dilarang oleh pemerintah setempat. Pada tahun 2009, Kiai Poleng meninggal dunia, dan Nyai Remeng sebelumnya telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Kini, kawasan tersebut dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan dikenal dengan nama Taman Bulusan. Meskipun demikian, masih ada sebagian orang yang datang dengan niat melakukan ritual pesugihan, meskipun telah dilarang. (Kr Jogja - Paling Mengerti Jogja)


🧭 Moral dan Pembelajaran

Kisah Sendang Bulus Jimbung mengajarkan kita untuk tidak mudah tergoda oleh janji kekayaan instan tanpa usaha yang halal. Praktik pesugihan sering kali membawa dampak negatif, baik secara fisik maupun psikologis. Penting untuk selalu mengandalkan usaha dan doa dalam mencapai tujuan, serta menjauhi jalan pintas yang merugikan diri sendiri dan orang lain.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Channel YouTube PEAmania Kicau

Eksperimen sosial

PEAmania Grup