Debus kebal jangan kaget lihat nya

 



Debus adalah seni bela diri tradisional dari Banten yang menampilkan kemampuan luar biasa, seperti kebal terhadap senjata tajam, air keras, dan benda panas. Pertunjukan debus sering kali mengejutkan penonton karena aksi ekstrem yang dilakukan oleh para pemainnya.


🔥 Atraksi Debus yang Mencengangkan

Dalam pertunjukan debus, pemain melakukan berbagai aksi yang tampak mustahil, seperti:

  • Menusuk tubuh dengan senjata tajam: Seperti golok atau tombak, tanpa menimbulkan luka.

  • Memakan api: Menelan api langsung dari obor atau bara api.

  • Menyiram tubuh dengan air keras: Tanpa mengalami luka bakar.

  • Mengiris lidah dengan gergaji: Tanpa mengeluarkan darah.

  • Berguling di atas serpihan kaca: Tanpa terluka.

  • Menggoreng telur di atas kepala: Dengan bara api langsung.

Atraksi-atraksi ini bertujuan untuk menunjukkan kekuatan spiritual dan keyakinan yang mendalam.


🧠 Asal Usul dan Filosofi Debus

Debus pertama kali muncul pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin dari Kesultanan Banten (1532–1570). Awalnya, debus digunakan sebagai sarana penyebaran agama Islam oleh tokoh-tokoh tarekat, seperti Nuruddin Ar-Raniry, yang mendemonstrasikan kekuatan spiritual dengan melakukan atraksi melukai diri sambil membaca doa-doa dari Al-Qur'an. (Liputan6)

Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651–1692), debus berkembang menjadi media untuk memompa semangat rakyat Banten dalam menghadapi penjajahan Belanda. Debus menjadi simbol kekuatan dan keberanian masyarakat Banten kala itu. (Liputan6)

Filosofi yang digunakan dalam debus adalah "laa haula walla quwwata illaa billahil 'aliyyil 'azhiim," yang artinya "tiada daya upaya melainkan karena Allah semata." Dengan keyakinan ini, para pemain debus melakukan aksi ekstrem tanpa terluka, sebagai bentuk pengabdian dan keimanan. (bantenexpres.com)


🎭 Debus Buhun: Antara Seni dan Spiritual

Terdapat dua jenis debus: seni debus dan debus buhun. Seni debus lebih menekankan pada teknik dan atraksi, sementara debus buhun lebih mengarah pada praktik spiritual yang mendalam. Pada debus buhun, pemain benar-benar melukai diri mereka dengan senjata tajam, dan luka tersebut dapat sembuh kembali melalui doa dan ritual tertentu. (detikcom)

Debus buhun digunakan sebagai sarana untuk melindungi ulama dan masyarakat dari ancaman, serta sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah. Meskipun tampak berbahaya, praktik ini dilakukan dengan penuh keyakinan dan pengabdian.


📍 Menyaksikan Debus di Banten

Untuk menyaksikan pertunjukan debus secara langsung, Anda dapat mengunjungi wilayah Banten, terutama di daerah seperti Serang, Pandeglang, dan Lebak. Pertunjukan debus sering diadakan dalam acara budaya, festival, atau peringatan hari besar Islam.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang debus, berikut adalah video yang mengungkapkan rahasia di balik trik debus:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Channel YouTube PEAmania Kicau

Eksperimen sosial

PEAmania Grup