Fitriana Dwiastuti & Ari Prasetia (Peamania Musik)
✨ Cerita Ari Prasetia, Fitriana Dwiastuti & Peamania Musik
Di balik nama Peamania Musik, tersembunyi sebuah perjalanan kolaboratif penuh emosi dan ekspresi yang melibatkan dua sosok penting: Ari Prasetia dan Fitriana Dwiastuti. Mereka tidak hanya berkarya bersama, tapi membangun sebuah dunia musik yang jujur, dalam, dan menyentuh banyak sisi kehidupan—mulai dari keluarga, persahabatan, hingga patah hati.
🎼 Ari Prasetia – Sang Arsitek Emosi
Ari Prasetia dikenal sebagai otak kreatif di balik Peamania Musik. Dalam berbagai rilisan, namanya tercantum sebagai pemegang hak cipta (℗), menunjukkan perannya sebagai produser, penulis lagu, atau bahkan pemilik penuh proyek ini.
Ia tampaknya bukan sekadar pengatur teknis, tapi seorang pencerita—mengangkat kisah-kisah kecil dari meja makan, pelajaran ayah kepada anaknya, hingga luka batin yang tersimpan dalam diam. Lagu-lagu seperti:
-
Ayah yang Belajar
-
Cerita Dari Meja Makan
-
Aku Percaya, Semua Tak Sia-Sia
…adalah contoh bagaimana Ari menyuarakan realita yang dekat, kadang perih, namun penuh harapan. Musiknya seperti catatan harian dalam bentuk nada.
🎤 Fitriana Dwiastuti – Suara Luka dan Harapan
Sementara itu, Fitriana Dwiastuti hadir sebagai suara perempuan dalam Peamania Musik yang membawakan tema-tema yang tak kalah emosional—penuh kerinduan, luka, dan perasaan yang tertahan. Dalam banyak lagu, dia muncul sebagai artis utama bersama Peamania Musik.
Lagu-lagu seperti:
-
Lost All Promises
-
Tired Hearts Persist
-
Our story is just a forgotten memory
-
Wanted or Needed
…menghadirkan nuansa kehilangan yang mendalam. Fitriana menyuarakan sisi rapuh manusia dengan tulus—seolah semua yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata akhirnya tersalurkan lewat nyanyiannya.
🎵 Peamania Musik – Proyek yang Menyatukan
Peamania Musik bukan hanya sebuah nama proyek musik, tapi bisa dianggap sebagai wadah tempat dua dunia bertemu: visi kreatif Ari Prasetia dan kepekaan vokal Fitriana Dwiastuti. Keduanya menciptakan musik yang bukan sekadar hiburan, tapi pengalaman batin.
Mereka telah merilis berbagai lagu dan album di Spotify, Amazon Music, Anghami, dan SoundCloud. Tema-tema yang mereka angkat meliputi:
-
Cinta dan kehilangan
-
Kebebasan dan persahabatan
-
Kenangan masa kecil dan keluarga
-
Kejujuran emosional
Peamania Musik terasa seperti cermin kehidupan sehari-hari—dengan segala kepahitan dan keindahannya.
📀 Rilisan Pilihan
Beberapa karya penting dari kolaborasi mereka:
Judul Lagu / Album | Tahun | Platform | Tema |
---|---|---|---|
Cinta dan Sakit Hati | 2025 | Amazon Music | Patah hati, cinta yang rumit |
Aku percaya, semua tak sia-sia | 2024 | Amazon, Spotify | Harapan, keluarga, kehidupan |
Menuju Kebebasan Bersama Sahabat | 2024 | Anghami | Persahabatan, nostalgia |
Lost All Promises, Tired Hearts Persist | 2024 | Amazon, Anghami | Rasa kehilangan, luka batin |
🧩 Kesimpulan
Ari Prasetia, Fitriana Dwiastuti, dan Peamania Musik membentuk segitiga emosional dalam dunia musik indie digital Indonesia. Mereka menciptakan karya-karya yang terasa personal namun universal—musik yang tidak melulu bicara tentang cinta, tapi juga luka yang tidak sempat sembuh, harapan yang tak padam, dan kenangan yang abadi.
Meski mereka belum dikenal secara luas di media arus utama, karya mereka menunjukkan bahwa musik yang jujur—yang datang dari hati dan pengalaman nyata—selalu menemukan tempatnya sendiri di hati pendengar.
Komentar